Langsung ke konten utama

Buku Recommended

Based on My Experience:
jika ditanya buku apa yg menggambarkan akhlaq, maka jawabannya adalah Madarijus Salikin (Ibnul Qoyyim Al Jauziyah)

Jika ditanya buku apa yg paling menggetarkan keimanan kepada Al Quran? Maka jawabannya adalah History of Quranic Text (Prof M. Al 'Azami)

Jika ditanya buku apa yg paling menggetarkan keimanan akan Rasulullah, maka jawabannya adalah Manhaj Haroki (Syeikh Munir G)

Jika ditanya buku apa yg paling meningkatkan motivasi untuk selalu berbuat kebaikan, maka jawabannya adalah Riyadhush sholihin (Imam Nawawi)

Jika ditanya Tafsir apa yg lengkap dan mengena, maka jawabannya adalah Tafsir Ibnu Katsir (Tafsri Ibnu Katsrir).

Jika ditanya buku yg paling menggugah dan menuntut menyusun ulang Chemistry hati ini, maka jawabannya adalah Buku Jalan Cinta pAra Pejuang (Salim A Fillah).

Jika ditanya buku apa yg paling menggugah untuk mmunculkan izzah Islam kembali, maka jawabannya adalah Muhammad Al Fati 1453 (Ust. Ir Felix Siauw).

Buku sejarah yg paling lengkap dan shohin? Al Bidayah Wan Nihayah dr Ibnu Katsir.

Jika ditanya buku apa yg paling banyak mengajarkan tntang hadits hukum, fiqh, akhlaq
bundelnya Brosur MTA.

Wallahu A'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material Absorbsi

Ada empat tipe bahan atau material  yang paling sering digunakan untuk mengontrol g angguan yang timbul karena adanya cacat akustik. Empat tipe bahan itu adalah Absorber, isolator, isolator vibrasi, dan damping. Namun di makalah ini hanya akan dibahas mengenai bahan untuk absorbsi.  Bahan absorbsi secara umum berfungsi untuk menyerap energi suara dengan tujuan menyeimbangkan reverberation time, menyerap gangguan yang tidak diinginkan, menghilangkan rentang fekuensi tertentu dan fungsi lainnya. Selain menambah kualitas akustik di suatu ruangan, aspek kenyamanan dan kesesuaian dengan komponen lain, misalnya pencahayaan, arsitek, dan lainnya, harus diperhatikan juga.  Setiap bahan absorbsi mempunyai koefisien absorbsi yang berbeda beda. Koefisien absorbsi suara suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara energi akustik yang diserap dengan energi akustik yang datang menimpa bahan tersebut. Koefisien absorbsi suara suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan

Semua akan Indah Pada Waktunya... Tasyabuh?

Larangan tasyabbuh edition.... "Semuanya Akan Indah pada Waktunya" ternyata kalimat tersebut dari BIBLE dan sudah menjadi syiar umum bagi kaum Nashrani (di Doa di nyanyian di Gereja). apakah kita akan menjadikan syiar mereka menjadi syiar kita sebagai umat Islam???? Insya Allah banyak kalimat dari Al Qur'an dan As Sunnah yang lebih baik dari perkataan tersebut. Salah satu contohnya adalah surat Fushilat ayat 30-31 atau Ali Imron yang berbunyi " wa saari'u ilaa maghfirotim mir Robbikum" ....dst. Eh kok ada yang beda di ayat tersebut? Yap, di sana TIDAK semuanya akan indah pada waktunya. Kita akan mendapatkan balasannya jika kita telah melakukan sesuatu terlebih dahulu (beriman, beramal, istiqomah dll) dan sudah dikehendaki oleh Allah. Jika tidak sependapat tidak apa-apa. Tapi bukankah kita lebih baik tidak atau berhati-hati untuk tidak bertasyabbuh? ------- ini bunyi kalimat tersebut di Bible...... "Ia membuat segala sesua

Unta Rahilah

“innamannaasa kal ibilil miati laa takaadu tajidu fiihaaa raahilah” “Sesungguhnya manusia itu bagaikan seratus ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan di antara mereka yang benar-benar Rahilah (unta pembawa beban berat)” [HR Bukhari, XX/151 No.6017] Apakah yang dimaksud dengan 'Rahilah itu'. Al-Khaththabi rahimahullah: “mayoritas manusia memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.’ (Fathul Bari, 11/343) Al Imam Nawawi rahimahullahu:”Orang yang diridhoi keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/10) Ibnu Baththal rahimuhullahu: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343) Apakah kita bisa menjadi Unta Rahilah itu di antara Umat islam