Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cinta

Pernikahan itu...(4): Saat Berbuka Bagi Pengantin

Saat ijab qabul diucapkan, maka ibarat sebuah kapal yang menemukan labuhannya. Hati sudah tak mempunyai tempat bersandar. Tapi kapal tidak akan berhenti di situ, kapal harus terus bergerak mencapai tujuan. Dan begitulah, perjalanan tidak hanya berhenti sampai di sini. Masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk mencapai 'The true destination', yaitu surga. Hmm, sekarang saya akan memaparkan sedikit tentang sebuah proses setelah walimahan dilakukan. Mungkin tidak detail, hanya sekedar memperkenalkan. A. The True Ta'aruf Sebelum pernikahan dilangsungkan, atau bahkan sebelum khitbah diucapkan, sang Ikhwan dan sang Akhwat dipertemukan di dalam pertemuan yang kita namakan ta'aruf atau nadhor, walaupun tidak ada nama yang lebih spesifik pada zaman Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Nah, ta'aruf pada malam pertama adalah lanjutan dari ta'aruf di awal. Agar benar-benar mengenal lebih detail, maka pembicaraan yang agak panjang setelah aca...

Pernikahan itu...(3): Saat Mengambil Seorang Putri dari Sang Wali

Saat Mengambil Seorang Putri dari Sang Wali Setelah mencari, nadhor, dan khitbah dengan berbagai perjuangan yang pasti unik bagi setiap orang, saatnya merencanakan hari H. Hari H adalah hari yang sangat sakral karena di hari itulah sang pria akan mendapat suatu amanah yang sangat besar dan sangat berat . Sedangkan, sang wanita akan mendapat hak disertai kewajiban yang menanti dan menentukan di kehidupan selanjutnya di dunia dan akhirat. Ditambah lagi, di hari itulah suatu ikatan yang sangat kuat (mitsaqon gholidho) dibangun, dari yang sebelumnya haram melihat, haram menyentuh, menjadi halal atau bahkan sunnah untuk dipegang, dipandang dan seterusnya. Perencanaan pernikahan sangat khas bergantung pada daerah dan latar belakang keluarganya. Yang mengurus pun bisa jadi adalah sang mempelai sendiri, panitia sewaan ataupun keluarga, - Jika pengurus persiapan pernikahan adalah mempelai sendiri, harus benar-benar mengkonsep semuanya sendiri dan memastikan semuanya berjalan denga...

Pernikahan Itu... (2): Saat Mencari dan Melamar

Saat  Mencari dan Melamar, Jika sudah saat mencari, berarti memang sudah siap untuk mempunyai tanggung jawab yang lebih dahsyat dan lebih besar. Pada saat mencari, maka point-point yang benar-benar saya pegang adalah sebagai berikut: 1. Jika kita sudah cenderung pada seseorang akhwat maka selidikilah secara detail segala tingkah lakunya, atau cari ciri-ciri yang membuat kita ridho pada calon tersebut. Setelah yakin dengan akhlaqnya dan sifat-sifatnya, maka datang dan lamarlah. 2. Jika belum ada kecenderungan , saya mempunyai kriteria yang lebih strict, yaitu harus berjilbab lebar, wajah tidak cantik pun tak masalah, asal ada potensi manut sama suami dalam hal yang benar, tunduk pada perintah Allah, dan punya ghirah yang besar. 3. Ketika saya datang ke rumah orang tuanya, saya sudah tidak coba-coba, jadi saya sudah yakin dengan pilihan saya. Saya tidak ingin datang ke rumah akhwat hanya untuk sekedar 'coba-coba' nadhor. Jadi, yang memutuskan diteruskan t...

Pernikahan Itu... (1): Sebelum Menikah Sebelum Mencari

Sudah sekian lama tidak meng-'update' tulisan di blog ini. Kali ini saya akan mencoba membahas tentang sebuah pra, pas, dan ketika pernikahan... Sebelum Menikah Sebelum Mencari, Sebelum menikah adalah saat yang paling seru dan sangat berperan untuk menentukan seperti apa wujud pernikahan kita nantinya, seperti apa macam kehidupan yang akan kita punya. Saya akan coba persempit pokok pembicaraan hanya tentang diri saya, ya diri saya bukan orang lain. Hal pertama yang saya rasakan sebelum menikah adalah suatu rasa keingintahuan, ketidakpastian, kegalauan/kecemasan akan sesuatu masa depan yang tidak pasti. Siapakah jodoh kita nanti, bagaimanakah nasib pernikahan kita nanti. Maka sebenarnya Allah sudah punya beberapa jawaban berikut, yaitu, 1. Yang baik untuk yang baik, yang buruk untuk yang buruk. (Cek saja An Nur 26) 2. Jika sendiri lalu menikah maka yang miskin akan dicukupkan oleh Allah asal sudah siap. (Cek An Nur 52) 3. Allah membuat pernikahan sebagai sesuatu ...

Memutuskan, Melaksanakan atau Menunggu?

Ketika opsi pernikahan datang, dan berbagai pilihan dan dilema menghadang, maka hati harus tetap diorientasikan kepada diin agar tidak menyimpang terlalu jauh dari cinta-Nya, atau yang lebih parah, menyimpang dari syariat-Nya. Salah satu dilema yang paling sering bermunculan dan berulang-ulang terjadi adalah ketika kata beserta rasa cinta terlanjur diucapkan atau disampaikan dan rasa pun saling bersambut, tetapi ada orang tersayang yang belum setuju lantaran belum selesainya kuliah salah satu pasangan. Contoh-contoh ini banyak bertebaran di sekitar penulis, ada yang kandas di tengah jalan tetapi menyelamatkan, ada yang happy ending, ada yang sad ending, ada yang menyimpang. Bagaimanapun, konsepsi yang harus dipegang adalah: 1. istikhoroh. Cari pilihan yang tepat dari kedua alternatif dari sekian pilihan 2. Jodoh tak akan lari kemana. Kalo memang berjodoh, insya Allah bertemu meskipun banyak aral melintang. Tapi kalo memang bukan jodoh, meskipun terus diupayakan bersatu, ...

AGAR CINTA TAK MENDZHALIMI DIRI

Duhai Memori! Ketika berkelabat wajah   ‘si dia’, Langsung lupa diri Seketika tergiang suara ‘si dia’, bergetar hati Tercetus Nama ‘si dia’, sudah buyar konsentrasi Walaupun memori utama bisa dimodifikasi, Tetapi, memori hati tak bisa dibohongi. Ayolah Memori, Mari berkompromi! Konsentrasi yang tak menentu, getar hati yang terlalu sering muncul. Barangkali begitulah yang dirasakan oleh seorang pemuda atau pemudi yang jatuh cinta. Cinta dan galau, dua kata favorit yang populer di kalangan anak ABG yang notabene sudah mampu biologisnya, tetapi tidak mampu harta dan psikologinya. Rasa Cinta seperti sebuah pisau bermata dua. Bisa jadi sebuah kerugian yang mewarnai atau kebaikan yang mendominasi. Seorang pemain pisau bermata dua agar dapat mempunyai kemampuan bertarung yang baik harus punya ilmu dan terus melatih diri. Begitu juga, agar cinta tidak menjadi sebuah kerugian, ilmu dan ketrampilan mengelola hati harus dikuasai. Bagaimanakah sikap agar cinta ini t...

Tips menuju Pacaran Islami

Agar Anda Selamat Dunia dan Akhirat Bagi teman-temnaku yang sedang merasakan cinta dengan lawan jenis ataupun yang sedang tenggelam dalam asyiknya pacaran pasti takut terhadap dosa yang diperbuat akibat pacaran itu. Saling bertitip salam, saling berkirm surat cinta, dan saling pandang dilakukan oleh orang pacaran. Kebiasaan itu dilakukan oleh orang yang melakukan pacaran jahiliyah. Agar kamu selamat dunia dan akhirat lakukan pacaran yang islami. Saya akan memberikan beberapa tips yang dapat menghantarkan kamu kepada pacaran islami dan meninggalkan pacaran jahiliyah. Kita mulai… Mulailah bismillah sebelum mulai mengerjakan apa yang saya tulis di sini Bismillah. Hanya itu yang perlu kamu baca. Tahukah kamu? Allah tidak akan ridho kepada suatu perbuatan hingga hambanya itu mengucapkan bismillah. Amankan Mata Kamu dari Kekasihmu Suatu saat kamu melihat ke suatu pojok. Matamu melihat seorang wanita berkerudung. Kamu melihat ke arah lain. Kamu memikirkan perempuan t...

Cinta Harus Pilih-Pilih

Ingin off dari dunia maya, tapi tergelitik untuk share lagi ketika dapat kasus dari seorang teman.. Kenapa seorang muslim bisa mencintai seorang putri/putra yang tidak benar aqidahnya dan masih banyak syubhat di ibadahnya? Maka hal ini harus diwaspadai. Perlu dipertanyakan Ghirahnya (kecemberuannya) terhadap kebenaran. Bagi remaja, galau dan cinta adalah sesuatu hal yang wajar. Tapi, jangan sampai menghasilkan keputusan yang tidak tepat. SEJARAH Cinta harus pilih-pilih? Bukankah itu pilihan individu? Mari kita cermati sejarah, kita mabil ibrohnya. 1,- Pada saat Andalusia (Spanyol) di bawah kepemimpinan seorang Tabi'in, Abdurrahman Al Ghafiqi, di antara panglima perangnya ada yang jatuh cinta kepada anak dari salah satu raja kristen yang mempunyai kecantikan yang sangat luar biasa. Hal ini mengacaukan barisan pasukan. Dan mengakibatkan dia diperangi dan dibunuh karena mengacaukan barisan Pasukan kaum muslimin yang akan berperang dengan raja kristen. (Tetralogi sejarah : T...

Mahabbah dan Al Isyqu

Isyqu =Cinta Mahabbah = Cinta Tapi, 'Isyqu' Tidak sama Dengan 'Mahabbah' Isyqu dan Mahabbah... Dua hal yang sangat BERBEDA... #BerprosesMenujuJalanCintaParaPejuang ====== Mahabbah bermakna kasih sayang yang bening dan bersih. Berarti siap memikul beban berat sebagai perwujudan tanggung jawab atas rasa cintanya. Juga bisa diartikan sesuatu yang susah dialihkan terhadap yang dicintai. Mahabbah bisa disematkan pada hal yang baik ataupun buruk. Kata yuhbib yang mempunyai akar kata yang sama dengan mahabbah dipakai di ayat Al-Qur'an untuk menyatakan cinta dari Allah kepada hamba-Nya yang bisa membuktikan cintanya... Isyqu adalah istilah cinta yang paling buruk, dan cenderung merepresentasikan cinta yang berlebih-lebihan, meluap-luap. Kata ini juga diambil dari sifat sebuah pohon yang pada awalnya hijau menenangkan, lama kelamaan menguning dan layu. Kata ini tidak boleh disematkan kepada Allah... Bisa jadi, cinta yang kita rasakan pada awalnya adalah mahabbah, ...