Ada
empat tipe bahan atau material yang paling sering digunakan untuk
mengontrol g angguan yang timbul karena adanya cacat akustik. Empat tipe
bahan itu adalah Absorber, isolator, isolator vibrasi, dan damping.
Namun di makalah ini hanya akan dibahas mengenai bahan untuk absorbsi.
Bahan
absorbsi secara umum berfungsi untuk menyerap energi suara dengan
tujuan menyeimbangkan reverberation time, menyerap gangguan yang tidak
diinginkan, menghilangkan rentang fekuensi tertentu dan fungsi lainnya.
Selain menambah kualitas akustik di suatu ruangan, aspek kenyamanan dan
kesesuaian dengan komponen lain, misalnya pencahayaan, arsitek, dan
lainnya, harus diperhatikan juga.
Setiap
bahan absorbsi mempunyai koefisien absorbsi yang berbeda beda.
Koefisien absorbsi suara suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan
antara energi akustik yang diserap dengan energi akustik yang datang
menimpa bahan tersebut. Koefisien absorbsi suara suatu bahan dapat
dihitung dengan menggunakan formula.
α=Koefisien absorbsi suara
Ia= Intensitas suara yang diserap (W/m2)
Ii= Intensitas suara yang datang (W/m2)
Intensitas mempunyai energi yang dibawa. Semakin banyak intensitas yang dibawa, semakin banyak energi yang dibawa. Koefisien absorbsi sudah pasti kurang dari 1. Oleh karena itu, sudah dipastikan ada energi yang hilang. Energi yang hilang menjadi energi panas dalam kasus ini.
Berikut ini adalah koefisien absorbsi beberapa bahan dasar:
Material
|
Fekuensi
| |||||
Fibrous glass
|
125
|
250
|
500
|
1000
|
2000
|
4000
|
( typically
4 lb/cu ft ) hard backing
| ||||||
1 inch thick
|
0.07
|
0.23
|
0.48
|
0.83
|
0.88
|
0.8
|
2 inches
|
0.2
|
0.55
|
0.89
|
0.97
|
0.83
|
0.79
|
4 inches thick
|
0.39
|
0.91
|
0.99
|
0.97
|
0.94
|
0.89
|
Polyurethane foam
(open cell)
| ||||||
1/4-inch thick
|
0.05
|
0.07
|
0.1
|
0.2
|
0.45
|
0.81
|
1/2-inch thick
|
0.05
|
0.12
|
0.25
|
0.57
|
0.89
|
0.98
|
1 inch thick
|
0.14
|
0.3
|
0.63
|
0.91
|
0.98
|
0.91
|
2 inches thick
|
0.35
|
0.51
|
0.82
|
0.98
|
0.97
|
0.95
|
Hairfelt
| ||||||
1/2-inch thick
|
0.05
|
0.07
|
0.29
|
0.63
|
0.83
|
0.87
|
1 inch thick
|
0.06
|
0.31
|
0.8
|
0.88
|
0.87
|
0.87
|
Pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan absorbsi ada tiga bahan yang digunakan, di antara 3 bahan itu adalah:
1. Porous
Porous
ini berfungsi sebagai penyerap energi suara menjadi energi lain. Jadi
ada energi suara yang diubah menjadi energi panas, dan hal ini
mengakibatkan suara yang dipantulkan menjadi berkurang.
Di antara karakteristik bahan untuk absorbsi adalah:
1. Pada frekuensi rendah α Kecil
2. Makin tinggi frekuensi α Makin besar, atau dengan
3. Makin tebal bahan, α Makin besar
4. Pengecatan akan mengurangi nilai α
5. Rongga udara akan memperbesar nilai α
Material porous yang biasa dikomersilkan bisa dibagi menjadi 3:
a. Unit akustik yang siap pasang (Prefabricated acoustical Unit)
Di
pasaran sudah ada berbagai macam material akustik yang siap pasang atau
siap rakit, material bisa berupa panel yang berlubang, atau texture
atau yang lainnya. Bisa dipasang dengan beberapa cara, salah satunya
dengan menyemen dengan dinding, menempelkan dengan baut ke dinding kayu
atau cara lainnya.
Kelebihan dengan unit akustik yang siap pasang di antaranya adalah:
1. Dijamin kualitas absorbsi oleh industri pembuatnya
2. Pemasangan dan perawatan relatif lebih mudah dan lebih murah
3. Bisa dihias tanpa memberi efek yang besar terhadap kemampuan absorbsinya.
4. Apabila digunakan di langit-langit bisa diintegrasikan dengan keperluan dari pencahayaan, pemanasan atau pendinginan,.
5. Jika dipasang secara tepat, kemampuan absorbsi bisa meningkat sehingga menghasilkan keuntungan
Kesulitan ketika memasang material akustik jenis ini adalah:
1. Sulit menyatukan antara dua unit yang berbatasan
2. Secara umum mempunyai struktur yang lunak sehingga rentan akan kerusakan mekanik jika dipasang di bagian bawah dinding.
3. Jika menggunakan cat untuk mengecet bahan ini akan mengurangi kemapuan absorbsi dari bahan.
b. Plaster akustik dan material akustik yang disemprotkan
Penggunaan
material akustik jenis ini ditujukan untuk mengurangi noise. Selain
itu, juga bisa dikarenakan bentuk bangunan yang berbentuk kurva atau
bentuknya yang tidak biasa sehingga tidak bisa dipasang material
absorbsi dengan cara yang biasa.
Efisiensinya
bagus pada frekuensi tinggi, tetapi hal ini terkadang dipengearuhi oleh
berbagai faktor pada waktu pemasangan, missal ketebalan dan lain-lain.
Kesulitan menggunakan material ini adalah kerentanan terhadap kerusakan ketika dilakukan dekorasi ulang terhadap ruanngannya.
c. Selimut akustik (Isolation Blanket)
Selimut akustik biasanya dibentuk dari wool, fiber gelas, dan lain-lain.
Biasanya
dipakai untuk memvariasikan ketebalan material akustik di antara (25
sampai 125 mm). Kemampuan absorbsi meningkat seiring dengan ketebalan
yang dimiliki oleh selimut.
d. Karpet dan serat
Sebagai tambahan saja bahwa pemasangan karpet dan serat juga ikut berperan untuk menyerap energi suara.
Di Indonesia, ada juga yang sedang dikembangkan untuk bahan alternatif seperti misalnya serabut kelapa.
2. Panel Absorbsi
Cara
kerja panel absorbsi menyerap energi getaran dengan cara meneruskan
energi suara yang bisa menembus medium lalu terusan energi suara itu
diubah ke energi panas. Pengubahan ke energi panas melalui getaran
lendutan (flexural vibration).
Panel
absorbsi sering kali merupakan suatu absorber yang efisien untuk
frekuensi bawah. Dengan pemilihan bahan yang tepat, panel absorbsi bisa
menyeragamkan reverberation time di seluruh frekuensi. Salah satu fungsi
penyeraban suara pada fekuensi rendah bisa dilakukan dengan cara
memasang panel absorb dengan memberi ruang kosong antara panel dengan
dinding.
Salah
satu kelebihan dari panel absorbsi adalah tahan dari abrasi dan lebih
tahan lama dalam pemakaian. Karena kelebihan inilah, panel absorbsi
sering dipakai di bagian bawah dinding ruangan.
Ada beberapa macam panel absorbsi yang didasarkan pada cara menempelnya di tembok
a. Panel langsung menepel pada tembok
b. Rongga antara panel dan tembok kosong
c. Rongga antara panel dan tembok berisi glaswool
3. Rongga (cavity atau Helmhotz) Resonator
Bahan
yang ketiga adalah resonator. Resonator berupa sesuatu yang dilampirkan
ke dinding aslinya yang di dalamnya terdiri dari “pengurung udara” yang
punya keluaran yang sempit (sering deisebut sebagai leher) yang
merupakan tempat berjalannya gelombang suara.
Rongga
resonator disebut juga sebagai Helmholtz resonator. Hal ini dikarenakan
desainnya merupakan hasil kreasi dari seorang fisikawan Hermann Von
Helmholtz (1821-1894) yang berasal dari Jerman. Dia menurunkan desain
ini untuk mempelajari konten nada dari suatu suara yang kompleks.
Kunci
dari cara bekerja resonator sebagai material untuk absorbsi terletak
pada “leher”nya. Cavity resonator mengabsorbsi maksimum energi suara di
bagian yang sempit pada jalur frekuensi rendah.
Cavity resonator dapat diaplikasikan sebagai:
a. Unit yang berdiri sendiri
b. Lubang lubang pada panel resonator
c. Celah resonator
4. Space Absorber atau functional absorber
Selain
ketiga bahan di atas, ada juga absorber yang lain yang diluar ketiga
kategori di atas tapi masih digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
akustik yang membutuhkan penyelesaian dengan absorber, baik yang
bersifat sementara maupun permanen.
Salah
satunya adalah space absorber, space absorber dipakai ketika suatu
bangunan atau daerah membutuhkan perlakuan penyelesaian masalah akustik,
tetapi bangunan atau daerahnya tidak memungkinkan untuk diperlakukan
perlakuan itu.
Space absorber atau functional absorber ini mudah dipasang dan dilepas tanpa merusak atau mengubah suatu bentuk di ruangan atau daerah tersebut.
Space absorber dipasang dengan cara menggantungkan di langit-langit.
5. Variable Absorber
Terkadang suatu ruangan membutuhkan tidak hanya satu macam waktu dengung (reverberation time),
akan tetapi juga beberapa waktu dengung yang lain yang mungkin
dibutuhkan untuk keperluan yang berbeda. Hal ini tidak bisa dipenuhi
oleh pemasangan material secara konvensional.
Sudah
dikembangkan di studio untuk memenuhi keperluan ini, dengan memasang
panel-panel yang bisa digerakkan sesuai kebutuhan. Menggerakkannya bisa
dengan cara menggeser, memutar, atau bisa bongkar pasang dengan cepat.
Untuk
membuat suatu variable absorber, diharapkan pembuatannya benar-benar
menghasilkan perubahan yang signifikan sesuai dengan kebutuhan, minimal
20 %. Hal ini dikarenakan pembuatan suatu variable absorber tidaklah
mudah. Dibutuhkan personel yang mempunyai kompetensi untuk pemeliharaan
konstruksi dari variable absorber ini.
Demikianlah
beberapa material absorber yang digunakan untuk mengatasi permasalahan
akustik suatu ruangan. Selain material absorbsi di atas, ada beberapa
material absorbsi lainnya.
Referensi:
Doelle, Leslie L.1999. Environmental Acoustics. Mc Graw Hill Company.
Jensen, Paul dkk. Industrial Noise Kontrol manual.
Komentar
Posting Komentar