Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Berhati-hati dalam agama

Sudah siapkah anda ke luar negeri?

Banyak dari kita mempunyai keinginan untuk ke luar negri. Hal ini didukung dengan muda h nya teknologi informasi dan transportasi disertai dorongan untuk mendapatkan pengalaman dan kawan baru. Tentu kita mempunyai tujuan masing-masing yang akan berbanding lurus dengan manfaat yang kita dapat. Mental kita akan diuji dengan tuntutan untuk bisa mandiri karena jauhnya teman-teman dan keluarga kita di Indonesia. Kemampuan bahasa asing pun bisa ditingkatkan lebih mudah karena mau tidak mau harus menggunakannya untuk berkomunikasi dengan warga setempat di kehidupan sehari-hari. Di samping itu, budaya yang relatif baru akan membuat pikiran kita lebih terbuka dan lebih bisa menerima perbedaan. Namun, di balik semua itu, ada risiko yang sebetulnya harus kita antisipasi. Sebagai seorang muslim, aqidah, iman, dan akhlaq tentu merupakan salah satu pertimbangan yang sangat perlu diperhatikan, terutama jika tujuan kita bukanlah negri yang mayoritas muslim.  

Prestasi yang Melenakan

Mungkin di antara kita pernah meraih prestasi, atau bahkan mengoleksi prestasi. Begitu banyak prestasi sehingga kita tidak lagi berjalan di atas bumi dengan perasaan hauna seperti tertulis di dalam Al-Furqon, "'ibadur rahmanulladzina yamsyuna 'alal ardhi hauna." Terkadang, prestasi itu yang membuat kita semakin jauh dari Allah, bukan malah mendekatkan pada Allah. Alih-alih meluruskan niat untuk Allah ta'ala, tetapi malah meluruskan niat untuk mencari ketenaran, mencari pujian, pekiwuh, kekuasaan, harta atau malah wanita. Lihatlah ke belakang Lihatlah, bagaimana seorang 'Umar radhiyallahu 'anhu yang mengalahkan dua kerajaan adi daya, tetap menangis jika diingatkan tentang neraka. Bagaimana beliau tetap berkeliling Madinah di malam hari sekalipun beliau bisa menduduki singgasana seperti singgasana Kisra atau Kaisar Romawi. Lihatlah bagaimana seorang Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu tetap rendah hati sekalipun kontribusi finansialnya sangat ...

Tiga Penyakit Ikhlas

Tiga Penyakit Ikhlas Ada tiga penyakit ikhlas, yaitu: A.       Ujub -           Artinya adalah bangga dengan amalannya. -           Amalannya terhapus, seperti terhapusnya pahala orang yang sombong. -           Dalilnya adalah sebuah hadits qudsi, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan persekutuan. Oleh karena itu, barangsiapa mengerjakan amalan itu untuk-Ku bersama selain-Ku, maka Aku berlepas diri darinya.” [HR Muslim 2985, Ibnu Majah 4202, Ibnu Majah 4202, Ahmad II/301, Ath Thayalisi 2559 dari Abu Hurairah] -           Dalil lain adalah surat Al-Hasyr 23, Allah Maha Sombong, Maha Agung, dari segala sesuatu yang dipersekutukan dengan selainnya. B.       Riya’ -       ...

Bercanda dengan Lawan Jenis

Karena sangat penasaran dengan ilmu ini... Ilmu tentang adab bercanda dengan lawan jenis.... Dengan terlebih dahulu membuka diri untuk kemungkinan persepsi lain dan siap berubah, dimulai pencarian ke berbagai referensi ditambah ngobrol secara intens dengan Ustadz Sri Sadono... Akhirnya mendapat beberapa kesimpulan, Berikut sedikit (sedikit banget) ulasan tentang hal ini, 1. Adab bercanda secar a umum ada batasannya.. (tidak boleh berdusta, tidak boleh memperolok-olok, dll, silahkan cari referensi sendiri).... Dalil cari sendiri 2. Adab bercanda secara khusus untuk lawan jenis ada batasannya.. (tidak boleh berduaan, meminimalisir pandangan mata, tidak boleh taqrobuzzina, dll, silalhkan cari materi tentang pergaulan laki-laki dan perempuan).... Dalil cari sendiri 3. Bercanda boleh saja, tetapi dengan memperhatikan batas-batas di atas... 4. Bercanda dalam hal wajar tidak apa-apa..... 5. Setiap orang mempunyai ketahanan diri masing-masing terhadap lawan jenis, ...