Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tafsir

Tiga Sikap Seorang Muslim Dalam Mencapai Kehidupan Akhirat (1)

Alhamdulillah karena hati penulis sedang risau akan 'sesuatu' maka muncullah tulisan ini, semoga bisa menyembuhkan ‘sedikit’ ‘kerisauan’ di hati kita dengan mengingat bahwa target utama kita bukanlah wanita ataupun harta ataupun kehormatan ataupun eksistensi diri kita, tapi target kita adalah kehidupan akhirat. Tentunya kita ingin mendapatkan ridho Allah di setiap kehidupan kita. Salah satunya adalah dengan mengutamakan kehidupan akhirat di atas keperluan kehidupan segalanya. Lalu bagaimana sikap kita untuk  mencapai kehidupan akhirat itu? Sikap-sikap tersebut sudah terangkum di dalam istilah akhlaqul karimah . Di antara sekian banyak sifat-sifat akhlaqul karimah ada tiga sifat yang cukup komprehensif yang bisa kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari kita. Di antara sikap-sikap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Istiqomah Istiqomah punya dua kata kunci yaitu, menjaga diri, ikhlas, dan taqwa. Atau, Istiqomah adalah salah satu sikap di mana kita harus terus m...

Bisa Jadi Benci, Tapi Suka (Tafsir 2:216)

Lho Benci kok suka? Karena ternyata rencana Allah lebih indah dengan pra syarat kita berprasangka baik pada Nya terlebih dahulu. "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Ayat ini mengandung Tafsir berikut: 1. "Kutiba 'alaikumul Qitalu wa huwa kurhul lakum." Jika dimintai pertolongan untuk jihad pada masa itu diwajibkan untuk membantu. Dan Jihad untuk memperjuangkan Islam pada masa itu adalah sangat berat bagi setiap orang Islam. 2. " Wa 'asaa an takrohu syaia wa khoirullakum, Wa 'asaa an tuhibbu syaia wa huwa syarrul lakum" Hal ini bersifat umum, tidak hanya berkaitan dengan perang. Bisa jadi kita cenderung terhadap sesuatu tapi tidak ada kebaikan kepadanya.   3. "Wallaahu ya'lamu wa ant...

Sifat-sifat Hamba-hamba Allah yang Maha Pengasih (‘Ibadurrahman) Al-Furqon 63-76

Ahad, 27 November 2011 Saat itu pengisian dari Pak Sarjiman, Ustadz Sardjiman menerangkan beberapa hal. Salah satu yang paling mengena adalah tentang sifat-sifat hamba hamba Allah yang maha Pengasih. Sifat seorang hamba Allah yang Maha Pengasih terungkap di dalam surat Al-Furqon ayat 63-77. Penulis mencoba menuliskan kembali dengan menambahkan referensi-referensi buku yang dipakai. Bagaimanakah sifat-sifat seorang hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih?   Pada ayat 63, kalimat ‘ibaadurrahman   dan seterusnya sampai ulaaika yujzauna berlaku sebagai mubtada’ atau sebagai semacam subyek.  Jadi polanya kira-kira seperti ini: "' ibadurrahman yang mempunyai sifat...., dan sifat...., dan sifat.... dst" Nah, kalau dirinci, maka ada 8 Sifat berikut: 1. Memiliki sifat Tawadhu ' (Haunan) 2. Rajin melakukan sholat malam 3. Takut terhadap siksa api neraka 4. Pertengahan dalam membelanjakan harta 5. Tidak menyekutukan Allah, tidak membunuh dengan alasan ...