Langsung ke konten utama

Islam Sepanjang Masa


Tulisan pas di jaman SMA kelas 3,
Setelah dibaca lagi ternyata bagus juga, dan mengingat masa-masa muda... :)
 
I. Pendahuluan
Islam adalah agama abadi, agama sepanjang masa, yang akan sellau ada sampai kahir zaman nanti. Dari awal mula muculnya di Makkah, islam akan terus berkembang. Sampai akhir zaman, pada saat islam berhenti berkembang, saat itu Islam hanya tinggal namanya saja.
Islam berkembang sesuai dengan roda kehidupan, kadang di tas, kadang di bawah. Islma pernah mengalami kejayaan di berbagai bidang. Di mana pada saat itu islam menjadi daulat yang membentuk imperium dari Andalusia ( sekarang Spanyol ), Afrika Utara, Asia Tengah, Daerah Timur Tengah, dan di sekitar Afghanistan. Di sampping mempunyai imperium yang kuat, Islma menjadi masyarakat yang berperadaban atinggi di segala bidang. Di bidang seni, para ilmuwan mampu mampu menciptakan kot ayang indah, yaitu Baghdad, Cordoba, Granada, dan lainnya. Di bidang ilmu pengetahuan, para ilmuwan dapat menemukan penemuan-penemuan yang menjadi dasar ilmu pengetahuan saat ini. Bidang pemerintahan dan bidang lainnya pun tak kalah hebatnya. Namun, apakah kita sudah mengetahuinya? Boleh jadi seorang pemuda Islam yang sejak bayi sudah mengaku Islam, tetai tidak tahu menahu tentang islam. Saya hanya akan sedikit membahas tentang Islam di sini.
II. Islam Sepanjang Masa
Di dalam makalah kami ini, kami akan mencoba mengklasifikasikan menjadi lima bagian, di antaranya, islam sebelum nabi muhamad, islam pada waktu nabi muhamad dan khulafaurrasyidin, islam pada masa dinasti, islam pada masa sekarang, danislam di masa depan.
  1. Islam sebelum Nabi Muhammad SAW
Islam yang dimaksud adalah agama-agama yang dibawa oleh NAbi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Bisa dikatakan sebagai agama islam karena semua agama yang dibawa para nabi akan diterima di sisi Allah. Padahal, agama di sisi allah hanyalah islam (ali Imron ).
  1. Islam pada zaman nabi muhammad saw
Islam pada zaman ini mampu menunjukkan bahwa agama islam mampu meningkatkan martabat manusia. Sebelum memluk islam jazirah arab arab merupakan bangsa yang bodoh dan sulit untuk disatukan karean hidup dalam kabilah-kabilah yang selalu berperang satu sama lain. Namun, setelah islam dating, semuanya berubah menjadi lebih baik martabat masyarakat islam dapat terangkat dan siap untuk mempersatukan dunia.
  1. Islam pada zaman khulafaurrasydin
Zaman ini dibandingkan dengan kerajaan dinasti Bani Umayah yang berdiri selama beberapa abad lamanya dan dinasti Bani Abbasiyah yang lebih lama dari pada dinasti Bani Umayah relatif singkat. Namun, dalam waktu yang singkat itu islam berkembang sangat baik dan cukup bermakna. Pada zaman Abu Bakar, islam mampu islam tidak akan mati walupun, Rasulullah SAW meninggal dunia. Pada zaman Umar ra, Islam mampu menjadikan sebuah imperium yang sangat besar yang bias mengalahkan kerajaan Persia yang adi kuasa. Dan di zaman Umar pula, seluruh rakyat lepas dari kekurangan. Di zaman Utsman bin Affan ra, pembuatan mushaf Al-Qur’an yang sebelumnya sedah dimulai pada zaman Abu Bakar dan Umar mampu diselesaikan dan disebarluaskan di seluruh penjuru daerah umat islam pada saat itu. Di zaman Ali ra, walaupun Ali ra adalah seorang yang baik, tetapi beliau tidak sanggup membendung tumpah darah antara sesame muslim pada saat itu. Dan akhjirnya, beliau meninggal dan digantikan oleh Muawiyah ra.
  1. Islam pada zaman dinasti
Islam pada masa dinasti ini dapat dibagi menjadi bebrapa masa di antaranya:
1. Masa Penyebarluasan agama Islam
Pada zaman, ini subyeknya adalah Bani Umayah. Pada zaman ini, memang sistem pemerintahan yang demokratis diubah menjadi dinasti adalah langkah yang dipandang salah. Namun, tak bisa dipungkiri, waktu terus berjalan. Tampak bahwa islam dapat disebarluaskan di berbagai daerah melalui sistem politik ekspansi. Daerah kekuasaan islam pada saat itu mencapai Andalusia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tengah. Masa ini berakhir ketika terjadi pemberontakan dari Bani Abbasiyah.
2. Masa Kemajuan Peradaban Islam
Masa didominasi oleh tiga dinasti, yaitu Bani Umayah di Andalusia, Bani Fatimiyah di Mesir dan Afrika Utara, dan Bani Abbasiyah di timur tengah dan Asia Kecil.Saat itu politik ekspansi sudah terhenti dan terjadi persaingan peradaban, baik dalam ilmu pengetahuan, seni dan lainya. Tiga dinasti yang saling bermusuhan itu saling bersaing masa ini berkahir ketika Bani Umayah yangretak dari dalam dan dinasti Bani Umayah yang runtuh menjadi beberapa kerajaan kecil.
3. Masa kemunduran islam pertama
Pada zaman itu islam mengalami penuruna peradaban dan daerah-daerah muali berdiri sendiri dengan kerajaan-kerajaan kecil yang berbeda. Bani Abbasiyah yang sudah lemah tinggal menunggu keruntuhan diserang oleh bangsa Mongol (Hulagu Khan). Andalusia yang sudah terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil akhirnya diserang oleh pasukan salib.
Setelah pasukan salib merebut Andalusia, mereka menuju ke Jerusalem (Palestina). Akhirnya yerusalem berhasil direbut.
4. Masa Kemajuan Islam
Di saat yang genting itu, dinasti yang kecil bernama Turki Utsmani bernama Salahudin Al-Ayubi yang berhasil meluluh lantakkan pasukan salib. Akhirnya Turki Utsmani menjadi kerajaan yang besar.
Kemajuan dicapai pada masa Muhammad Al-Fatih. Dimasanya, peradaban bertambaha maju dan keadaan umat Islam bersatu di bawah satu panjikekhalifahan TurkiUtsmani. Di dinasti Turki Utsmani kemiiteran mengkat dengan pesat dan banyak daerah-daerah yang terkena pengaruh islam, salah satunya adalah tanah air kita, Indonesia.
5. Masa kemunduran Islam II
Di masa ini, Eropa mengalamai perkembangan pesat di berbagai bidang. Sedangkan, islam mengalami kemandegan berpikir sehingga peradaban tidak mengalami kemajuan, sampai akhir PD kedua, Kerajaan urki Utsmani dikalahkan oleh sekutu
  1. Islam pada zaman sekarang
Sekarang umkat islam menghadapi berbagia ujian berta. Di berbagai belahan dunia sekarang ini banyak daerah-daerah yangh bergejolak. Palestina, Bosnia, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Perang berlangsung secara terbuka dan terselubung. Perang secara langsung di daerah-daerah yang sedang bergejolak. Sedangkan, terselubung terdapat di sekitar kita. Perang ini dikenal dengan nama ghozwul fikri, perang pemikiran.
  1. Islam di masa depan
Perang akan dimenangkan oleh umat islam atau tidak, hal itu akan berpengaruh di masa depan. Di masa depan, ada dua kemungkinan, yaitu pada masa islamtinggal namanyaatau islam meraih kejayaannya. Kalau kemungkinan pertama berarti saaat itu islam sudah tinggal namanya dan itu merupakan salah satu tanda bahwa kiamat sudah sangat dekat.
III. Penutup
Kita setelah tahu tentang kejayaan islam semestinya berusaha meraihnya kembali. Banyak sekali fakta-fakta angka yang menyebutkan tentang itu. Pada saat islam tinggal nama, saat itu apakah kita bisa menjadi seorang yang ghuroba?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Pembinaan Diri (3)

(Lanjutan....) Setelah sekian lama, tulisan sederhana ini akhirnya bisa diselesaikan. Maklum, hampir full akitivitas, mulai dari 4 minggu sebelum Ramdahan sampai sekarang. Ok, mari kita lanjutkan. Tapi, sebelumnya, alhamdulillah ada beberapa habbit yang bisa jelek yang bisa diubah beberapa minggu terakhir. Ini semata-mata karena pertolongan Allah yang telah memberikan hidayah pada penulis. Sekarang the next habbits jelek yang perlu diatasi. Tidak perlu tergesa-gesa, tapi nikmati prosesnya.... :D. Jika artikel sebelumnya adalah kumpulan status, maka untuk tulisan kali agak berbeda. Sebelum masuk ke inti bahasan, mari kita review lagi makna dari ' Pembinaan Diri' . Apa sih Pembinaan Diri? Pembinaan Diri adalah Serangkaian program/ Sebuah Komitmen untuk membina dirinya sendiri dengan sarana-sarana yang sebenarnya berserakan di kehidupan keseharian kita. (Jadi bahasa tekniknya adalah dioptimasi agar lebih efektif) Pembinaan sendiri mempunyai tujuan agar ses

Semua akan Indah Pada Waktunya... Tasyabuh?

Larangan tasyabbuh edition.... "Semuanya Akan Indah pada Waktunya" ternyata kalimat tersebut dari BIBLE dan sudah menjadi syiar umum bagi kaum Nashrani (di Doa di nyanyian di Gereja). apakah kita akan menjadikan syiar mereka menjadi syiar kita sebagai umat Islam???? Insya Allah banyak kalimat dari Al Qur'an dan As Sunnah yang lebih baik dari perkataan tersebut. Salah satu contohnya adalah surat Fushilat ayat 30-31 atau Ali Imron yang berbunyi " wa saari'u ilaa maghfirotim mir Robbikum" ....dst. Eh kok ada yang beda di ayat tersebut? Yap, di sana TIDAK semuanya akan indah pada waktunya. Kita akan mendapatkan balasannya jika kita telah melakukan sesuatu terlebih dahulu (beriman, beramal, istiqomah dll) dan sudah dikehendaki oleh Allah. Jika tidak sependapat tidak apa-apa. Tapi bukankah kita lebih baik tidak atau berhati-hati untuk tidak bertasyabbuh? ------- ini bunyi kalimat tersebut di Bible...... "Ia membuat segala sesua

Unta Rahilah

“innamannaasa kal ibilil miati laa takaadu tajidu fiihaaa raahilah” “Sesungguhnya manusia itu bagaikan seratus ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan di antara mereka yang benar-benar Rahilah (unta pembawa beban berat)” [HR Bukhari, XX/151 No.6017] Apakah yang dimaksud dengan 'Rahilah itu'. Al-Khaththabi rahimahullah: “mayoritas manusia memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.’ (Fathul Bari, 11/343) Al Imam Nawawi rahimahullahu:”Orang yang diridhoi keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/10) Ibnu Baththal rahimuhullahu: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343) Apakah kita bisa menjadi Unta Rahilah itu di antara Umat islam