Langsung ke konten utama

Bahan Diskusi

Suatu Saat, saya diminta membuat bahan diskusi untuk suatu kegiatan daurah pada sesi diskusi,
nah berikut bahannya, semoga bermanfaat.


  1. Syahid, Jihad adalah jalan khas para pejuang dan penegak Islam. Bahkan, ada hadis menerangkan bahwa barangsiapa yang yang tidak mempunyai keinginan mati syahid, maka dia tidak akan masuk surga. Pada abad millennium ini, masih relevankah jihad kita jalankan?
  2. SMS menjadi trend masyarakat, khususnya anak muda, pada zaman sekarang ini karena kepraktisannya. Namun, seperti produk teknologi lainnya, SMS menimbulkan dampak negatif dengan menjadi alat untuk berbuat kemungkaran, dalam hal ini adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan. Contohnya adalah HTS (Hubungan Tanpa Status). Bagaimana tanggapanmu mengenai hal ini? Apakah SMS dengan lawan jenis juga termasuk khalwat? Bagaimana kita memanage diri kita supaya tidak terjatuh dalam kebodohan ini?
  3. Pada suatu waktu kamu melihat salah seorang teman lelakimu memboncengkan teman perempuannya. Padahal, teman laki-laki itu adalah sahabatmu dan kamu tahu bahwa dia belum tahu atau sangat sedikit pengetahuannya dalam agama. Sebagai seorang muslim yang sudah tahu bagaimana cara menegurnya?
  4. Ketika di suatu majlis ta’lim kita sudah tahu bahwa kewajiban kita adalah mendengarkan dan apabila kita membuat keramaian atau sampai mengganggu teman kita maka kita pantas untuk dicap munafik. Ironisnya, di lingkungan kita, kita sering melihat teman kita mengobrol dengan temannya. Bahkan, tak jarang, ada yang ber-SMS ria dengan orang lain. Bagimana pendapatmu mengenai perbuatan tersebut?
  5. Ghodul bashor sudah menjadi barang langka dalam keseharian kita. Tentu saja kita tahu tentang haramnya melihat lawan jenis yang berarti tidak boleh dilakukan dan mendapat dosa jika melakukannya. Di zaman sekarang ini bagaimana kamu harus menundukkan pandangan? Dimana kamu harus lakukan itu? Lalu bagaimana dengan film-film yang terus kamu pelototi di layar kaca tanpa perlu takut di ketahui oleh orang lain?
  6. Berdakwah dan berdakwah kata itulah yang sering kita dengarkan dari pengajian-pengajian. Kita terlalu sering mendengarkan dan menuntut ilmu dari ustadz-ustadz kita (bagi yang sudah sering mengaji) sehingga kita lupa bahwa kita juga harus berdakwah. Siapakah yang wajib berdakwah apakah kita ataukah para kyai saja yang perlu melakukannya?
  7. Ketika kita mengaji, tiba-tiba, kita mendapat teguran dari kelompok pengajian lain, misalnya NU atau dari hizbuttahrir, lalu teman anda marah apakah yang harus kamu lakukan jika terjadi hal yang demikian ini?
  8. Musik sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari kita. Bahkan, ada yang bilang bahwa hidup terasa hambar kalau tanpa musik. Namun, tahukah bahwa alat musik dilarang pada awal mulanya dikarenakan bisa melupakan dari mengingat Allah. Sehingga musik dibolehkan oleh sebagian ulama apabila tidak digunakan untuk maksiat. Sekarang bagaimana menurutmu apabila musik banyak digunakan untuk mengekspresikan cinta cengeng anak muda atau untuk menyanjung-menyanjung tubuh-tubuh wanita sehingga taqrobuzzina? Bagaimana dengan musik tentang persahabatan atau musik tentang perjuangan atau musik berhubungan dengan dakwah?
  9. Kita di sini menuntut ilmu, kita selalu menuntut ilmu, terutama ilmu agama hanya di masjid atau di majlis. Jika kita ingin menegakkan kalimah Allah di muka bumi apakah hanya cukup dengan menuntut ilmu di MTA atau di majlis saja? Kenapa? Jika tidak harus di MTA bagaimana solusimu?
Bagaimana!!?? Renungkanlah! ingat kita umat Islam! So jadilah umat Islam yang tangguh penuh cinta kepada Allah.
Teruslah belajar karena belajar adalah ibadah berprestasi adalah dakwah! (karena itu lakukanlah segala sesuatu karena Allah)
Keraslah pada dirimu, maka dunia akan menerima dengan tangan terbuka
Keraslah dalam beragama, maka Allah akan menerimamu di sisi Nya
3J:
Just do it (janganlah ragu-ragu)
Just in time (jangan menunda)
Just for Allah (ikhlaskan karena Allah) by Prof. BJ Habibie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material Absorbsi

Ada empat tipe bahan atau material  yang paling sering digunakan untuk mengontrol g angguan yang timbul karena adanya cacat akustik. Empat tipe bahan itu adalah Absorber, isolator, isolator vibrasi, dan damping. Namun di makalah ini hanya akan dibahas mengenai bahan untuk absorbsi.  Bahan absorbsi secara umum berfungsi untuk menyerap energi suara dengan tujuan menyeimbangkan reverberation time, menyerap gangguan yang tidak diinginkan, menghilangkan rentang fekuensi tertentu dan fungsi lainnya. Selain menambah kualitas akustik di suatu ruangan, aspek kenyamanan dan kesesuaian dengan komponen lain, misalnya pencahayaan, arsitek, dan lainnya, harus diperhatikan juga.  Setiap bahan absorbsi mempunyai koefisien absorbsi yang berbeda beda. Koefisien absorbsi suara suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara energi akustik yang diserap dengan energi akustik yang datang menimpa bahan tersebut. Koefisien absorbsi suara suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan

Semua akan Indah Pada Waktunya... Tasyabuh?

Larangan tasyabbuh edition.... "Semuanya Akan Indah pada Waktunya" ternyata kalimat tersebut dari BIBLE dan sudah menjadi syiar umum bagi kaum Nashrani (di Doa di nyanyian di Gereja). apakah kita akan menjadikan syiar mereka menjadi syiar kita sebagai umat Islam???? Insya Allah banyak kalimat dari Al Qur'an dan As Sunnah yang lebih baik dari perkataan tersebut. Salah satu contohnya adalah surat Fushilat ayat 30-31 atau Ali Imron yang berbunyi " wa saari'u ilaa maghfirotim mir Robbikum" ....dst. Eh kok ada yang beda di ayat tersebut? Yap, di sana TIDAK semuanya akan indah pada waktunya. Kita akan mendapatkan balasannya jika kita telah melakukan sesuatu terlebih dahulu (beriman, beramal, istiqomah dll) dan sudah dikehendaki oleh Allah. Jika tidak sependapat tidak apa-apa. Tapi bukankah kita lebih baik tidak atau berhati-hati untuk tidak bertasyabbuh? ------- ini bunyi kalimat tersebut di Bible...... "Ia membuat segala sesua

Unta Rahilah

“innamannaasa kal ibilil miati laa takaadu tajidu fiihaaa raahilah” “Sesungguhnya manusia itu bagaikan seratus ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan di antara mereka yang benar-benar Rahilah (unta pembawa beban berat)” [HR Bukhari, XX/151 No.6017] Apakah yang dimaksud dengan 'Rahilah itu'. Al-Khaththabi rahimahullah: “mayoritas manusia memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.’ (Fathul Bari, 11/343) Al Imam Nawawi rahimahullahu:”Orang yang diridhoi keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/10) Ibnu Baththal rahimuhullahu: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343) Apakah kita bisa menjadi Unta Rahilah itu di antara Umat islam