Langsung ke konten utama

Ghirah : Cemburu?? (part 1)

Kita sering menggunakan kata-kata ghirah dalam keseharian kita.

..."Anak itu Ghirahnya sudah hilang, banyak maksiat."..
..."Hmm, saya terpikat karena ghirahmu dalam perjuangan ini"....
..."Mana Ghirahmu? Jam segini baru datang?"

Ghirah? Sepenting apa, ya?

Jika ditanya sepenting apa, maka kita harus menelusuri dimanakah Allah dan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memakai kata Ghirah?

Sebagai pembuka, mari kita simak bagaimana, Ibnul Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah berkata tentang Ghirah,

"....Ghirah adalah salah satu pokok pangkal agama. Siapa yang tidak mempunyai ghirah maka ia tidak memiliki agama. Ghirah menjaga hari dan anggota badan yang vital, menjegah terjadinya keburukan, kekejian, dan perbuatan kotor. Tidak adanya ghirah dapat mematikan hati......"

Hadits yang mencantumkan kata ghirah di dalamnya


1.-
Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Apakah kalian merasa heran dengan ghirah (Kecemburuan) Sa'ad? Ghirahku lebih kuat daripada ghirahnya dan ghirah Alah lebih kuat daripada ghirahku."
[HR. Bukhori]

2.-
Nabi bersabda,
"Tidak ada yang lebih cemburu (ghirah) daripada Allah. Karena itu, Dia mengharamkan semua keburukan, kekejian, dan kemesuman yang tampak atau tersembunyi. Tiada seorang pun yang menyukai ampunan bagi hamba-hamban Nya selain Allah. Karena itulah, Dia mengutus Rasul-Rasul Nya untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Dan Tiada yang lebih menyukai pujian daripada Allah. Karena itulah, Dia memuji diri Nya sendiri."
[Hr Bukhori]

3.
Dalam sebuah khutbah Kusuf, diriwayatkan,
"Wahai umat Muhammad, tiada orang yang cemburu daripada Allah, kalau hamba-Nya yang laki-laki atau hamba Nya yang laki-laki atau hamba-Nya yang perempuan berzina."
[HR. Bukhori]

SO, Apa Arti Ghiroh??
Ghirah secara bahasa berarti kecemburuan.

Lalu mari kita telaah sedikit lebih dalam lagi, Mari kita simak lagi, hadits no 2 (dua).

Di hadits tersebut ada (2) dua asal kecemburuan, yaitu:

a. Rasa enggan, tidak suka terhadap keburukan dan membencinya
b. Karena kecintaan akan ampunan, atau senang akan hilangnya dosa, kecintaan akan kebenaran.


Dari dua asal ghiroh tersebut, Ghirah akan menimbulkan semangat pada seorang manusia dan  akhirnya menimbulkan perbuatan.

....



(Bersambung)
[Terapi Penyaki Hati dari Ibnul Qoyyim AL-Jauziyah]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material Absorbsi

Ada empat tipe bahan atau material  yang paling sering digunakan untuk mengontrol g angguan yang timbul karena adanya cacat akustik. Empat tipe bahan itu adalah Absorber, isolator, isolator vibrasi, dan damping. Namun di makalah ini hanya akan dibahas mengenai bahan untuk absorbsi.  Bahan absorbsi secara umum berfungsi untuk menyerap energi suara dengan tujuan menyeimbangkan reverberation time, menyerap gangguan yang tidak diinginkan, menghilangkan rentang fekuensi tertentu dan fungsi lainnya. Selain menambah kualitas akustik di suatu ruangan, aspek kenyamanan dan kesesuaian dengan komponen lain, misalnya pencahayaan, arsitek, dan lainnya, harus diperhatikan juga.  Setiap bahan absorbsi mempunyai koefisien absorbsi yang berbeda beda. Koefisien absorbsi suara suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara energi akustik yang diserap dengan energi akustik yang datang menimpa bahan tersebut. Koefisien absorbsi suara suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan

Semua akan Indah Pada Waktunya... Tasyabuh?

Larangan tasyabbuh edition.... "Semuanya Akan Indah pada Waktunya" ternyata kalimat tersebut dari BIBLE dan sudah menjadi syiar umum bagi kaum Nashrani (di Doa di nyanyian di Gereja). apakah kita akan menjadikan syiar mereka menjadi syiar kita sebagai umat Islam???? Insya Allah banyak kalimat dari Al Qur'an dan As Sunnah yang lebih baik dari perkataan tersebut. Salah satu contohnya adalah surat Fushilat ayat 30-31 atau Ali Imron yang berbunyi " wa saari'u ilaa maghfirotim mir Robbikum" ....dst. Eh kok ada yang beda di ayat tersebut? Yap, di sana TIDAK semuanya akan indah pada waktunya. Kita akan mendapatkan balasannya jika kita telah melakukan sesuatu terlebih dahulu (beriman, beramal, istiqomah dll) dan sudah dikehendaki oleh Allah. Jika tidak sependapat tidak apa-apa. Tapi bukankah kita lebih baik tidak atau berhati-hati untuk tidak bertasyabbuh? ------- ini bunyi kalimat tersebut di Bible...... "Ia membuat segala sesua

Unta Rahilah

“innamannaasa kal ibilil miati laa takaadu tajidu fiihaaa raahilah” “Sesungguhnya manusia itu bagaikan seratus ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan di antara mereka yang benar-benar Rahilah (unta pembawa beban berat)” [HR Bukhari, XX/151 No.6017] Apakah yang dimaksud dengan 'Rahilah itu'. Al-Khaththabi rahimahullah: “mayoritas manusia memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.’ (Fathul Bari, 11/343) Al Imam Nawawi rahimahullahu:”Orang yang diridhoi keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/10) Ibnu Baththal rahimuhullahu: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343) Apakah kita bisa menjadi Unta Rahilah itu di antara Umat islam