Langsung ke konten utama

Quote diri di Jejaring Sosial (Juni)

Rekaman ungkapan-ungkapan diri yang positif di jejaring sosial:
"Bismillah. begitu banyak keinginan di otak. tapi harus berani memilih dan beraksi 'istimewa' untuk mendapat yang terbaik.
ingat ayat [2:216]"
(4 Juni 2012)
"Idealisme dan mimpi,pasti trbntur dgn realitas.Seharusnya ketika terbentur,hal itu mnjdi suatu penguat tekad untuk meraih mimpi tersebut." (8 Juni 2012)
"Tahukah diri kita,bahwa kita dah bnyk menerima nikmat dariNya.Lalu,apakah diri kita masih merasa enggan tuk bersikap malu padaNya?"
(12 Juni 2012)
" Kawan, kita tidak tahu kapan kita akan mati, bisa jadi beberapa jam lagi, besok, satu bulan lagi, atau mungkin 50 atau 60 tahun lagi. Wallahu A'lam.
Betapa mirisnya diri kita jika kita hanya ber-thulul a'mal bal laisa a'mal ilal aakhiroti fii hayatii. betapa mirisnya diri kita jika kita hanya melakukan laghou a'mal bal laisa a'mal liyarjullaaha. Betapa mirisnya diri kita jika kita menjadikan walijah laisa lillaahi, wa laisa lirrosuuli,wa laisa lilmu'miniin bal min duunihim. betapa miris diri kita jika kita menjadikan uswatii min duunirrasuuli, aw shohaabatihi, awilladziina laa yarjullaaha wa yaumal aakhiri."
(18 Juni 2012)
"Bismillah, mempersiapkan targetan2, yang harus dicapai Sya'ban, Ramadhan, Menuju Oktober, apapun hasilnya.
Bismillah.
SAATNYA MENTARGET LEBIH TINGGI!
so what will you do to reach it?" (24 Juni 2012)
"Menunduk Karena “Pakewuh” atau karena Allah? http://t.co/CZezoaNH" (27 Juni 2012)
"di tenga2h mbuat P&Id, mempelajari standar ISAnya, dan buat Raw data foto hasil survey, baca-baca status kawan di fb, jadi ingin ngepos:

Ibnu Qayyim rahimahullâh tentang cinta yang terpuji:

“Cinta yang terpuji adalah cinta yang memberikan manfaat kepada orang yang merasakan cinta itu untuk kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Cinta inilah yang menjadi asas kebahagiaan. Sedangkan cinta bencana adalah cinta yang membahayakan pelakunya di dunia maupun akhirat dan membawanya ke pintu kenistaan serta menjadikannya asas penderitaan dalam jiwanya.”
[Raudathul Muhibbin]" (28 Juni 2012)

Hadits:
"Dari Anas, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW banyak membaca doa Yaa muqollibal quluubi tsabbit qolbii ‘alaa diinik (Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agama-Mu)”. Lalu aku (Anas) bertanya, “Wahai Nabi Allah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang engaku bawa, apakah engkau mengkhawatirkan atas kami ?”. Beliau SAW menjawab, “Ya, sesungguhnya hati itu diantara dua jari-jari Allah. Dia membolak-balikkannya sesuai yang dikehendaki-Nya”. [HR. Tirmidzi, di dalam kitab Al-Qadar, bab 7 apa yang datang bahwasanya hati itu diantara dua jari Ar-Rahman]"
(5 Juni 2012)
"Dari ‘Abdullah bin ‘Amr RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hati itu adalah wadah, dan sebagainya lebih bisa meyaqini daripada sebagian yang lain, maka apabila kalian memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla, hai para manusia, mintalah kepada-Nya, sedangkan kalian yaqin akan dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan doanya hamba yang berdoa kepada-Nya dengan hati yang kosong”. [HR. Ahmad dengan sanad hasan]
Makanya direncanakan dengan keyakinan dan jalani sunnatullah (sebab akibat) untuk mencapainya."(9 Juni 2012)
 Dari Ibnu Umar RA ia berkata , Rasulullah SAW bersabda : "Ada tiga orang yang tidak akan masuk surga, yaitu : 1. Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, 2. orang yang membiarkan perbuatan keji pada keluarganya, dan 3. wanita yang menyerupai laki-laki". [HR. Nasai, Al-Bazar dan Al-Hakim, lafadh itu baginya, ia berkata : "Shahih isnadnya"].(12 Juni 2012)
Dari Anas RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah melewati suatu majlis yang pada waktu itu orang-orang sedang tertawa. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Banyak-banyaklah mengingat pemutus kesenangan (yaitu mati)”. Anas berkata : Aku mengira beliau bersabda, “Sesungguhnya tidaklah mengingat mati seseorang yang sedang sempit kehidupannya, kecuali akan menjadikannya luas. Dan tidaklah mengingat mati seseorang yang sedang dalam keluasan, kecuali akan menjadikannya sempit”. [HR. Al-Bazzar dengan sanad hasan] (15 Juni 2012)
"Dari Zaid bin Tsabit RA dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Allah senantiasa menolong kebutuhan hamba, selama hamba itu suka menolong kebutuhan saudaranya”. [HR. Thabrani dan perawinya kuat]

Dari Umar RA secara marfu’ (asalnya dari Nabi SAW) ia berkata, “Seutama-utama amal ialah membuat senang kepada orang mukmin, engkau menjadikannya berpakaian yang tadinya dia telanjang, atau engkau menjadikannya kenyang yang tadinya dia lapar, atau engkau memberikan kebutuhannya”. [HR. Thabrani, dalam Al-Ausath]
_________________________________#hadits minggu ini" (30 Juni 2012)

Huffft......Ternyata banyak juga yah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Pembinaan Diri (3)

(Lanjutan....) Setelah sekian lama, tulisan sederhana ini akhirnya bisa diselesaikan. Maklum, hampir full akitivitas, mulai dari 4 minggu sebelum Ramdahan sampai sekarang. Ok, mari kita lanjutkan. Tapi, sebelumnya, alhamdulillah ada beberapa habbit yang bisa jelek yang bisa diubah beberapa minggu terakhir. Ini semata-mata karena pertolongan Allah yang telah memberikan hidayah pada penulis. Sekarang the next habbits jelek yang perlu diatasi. Tidak perlu tergesa-gesa, tapi nikmati prosesnya.... :D. Jika artikel sebelumnya adalah kumpulan status, maka untuk tulisan kali agak berbeda. Sebelum masuk ke inti bahasan, mari kita review lagi makna dari ' Pembinaan Diri' . Apa sih Pembinaan Diri? Pembinaan Diri adalah Serangkaian program/ Sebuah Komitmen untuk membina dirinya sendiri dengan sarana-sarana yang sebenarnya berserakan di kehidupan keseharian kita. (Jadi bahasa tekniknya adalah dioptimasi agar lebih efektif) Pembinaan sendiri mempunyai tujuan agar ses

Semua akan Indah Pada Waktunya... Tasyabuh?

Larangan tasyabbuh edition.... "Semuanya Akan Indah pada Waktunya" ternyata kalimat tersebut dari BIBLE dan sudah menjadi syiar umum bagi kaum Nashrani (di Doa di nyanyian di Gereja). apakah kita akan menjadikan syiar mereka menjadi syiar kita sebagai umat Islam???? Insya Allah banyak kalimat dari Al Qur'an dan As Sunnah yang lebih baik dari perkataan tersebut. Salah satu contohnya adalah surat Fushilat ayat 30-31 atau Ali Imron yang berbunyi " wa saari'u ilaa maghfirotim mir Robbikum" ....dst. Eh kok ada yang beda di ayat tersebut? Yap, di sana TIDAK semuanya akan indah pada waktunya. Kita akan mendapatkan balasannya jika kita telah melakukan sesuatu terlebih dahulu (beriman, beramal, istiqomah dll) dan sudah dikehendaki oleh Allah. Jika tidak sependapat tidak apa-apa. Tapi bukankah kita lebih baik tidak atau berhati-hati untuk tidak bertasyabbuh? ------- ini bunyi kalimat tersebut di Bible...... "Ia membuat segala sesua

Unta Rahilah

“innamannaasa kal ibilil miati laa takaadu tajidu fiihaaa raahilah” “Sesungguhnya manusia itu bagaikan seratus ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan di antara mereka yang benar-benar Rahilah (unta pembawa beban berat)” [HR Bukhari, XX/151 No.6017] Apakah yang dimaksud dengan 'Rahilah itu'. Al-Khaththabi rahimahullah: “mayoritas manusia memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.’ (Fathul Bari, 11/343) Al Imam Nawawi rahimahullahu:”Orang yang diridhoi keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/10) Ibnu Baththal rahimuhullahu: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343) Apakah kita bisa menjadi Unta Rahilah itu di antara Umat islam