Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

#Eval Ukhuwah Diri

Ada banyak hikmah dan kisah yg menyatakan pentingnya ukhuwah. Jika kita bermasalah dgn ukhuwah, bs sj iman kita juga masalah... 1. Ada orang yang dijamin masuk surga karena tdk pernah suudhon kepada saudaranya... inilah balsn rasa Ukhuwah yg membentuk prasangka yg baik. Prasangka yg baik salah satu komponen pmbentuk ukhuwah utama.... 2. Ketika Rasulullah akan meninggal pun dengan masih memikirkan ummat... "'Ummatiy!..." inilah bukti besarnya rasa ukhuwah pd suri teladan terbaik yg membntuk kekhawatiran thdp Ummat.. 3. Ada hadits yg memerintahkan memanggil saudaranya dengan nama yg paling disukainya... inilah ukhuwah yg memperhatikan hati saudaranya.... 4. Ada teguran keras kepada Rasulullah SAW ktk bermuka masam kpda Ummi Maktum ra. katika sdang berhadapan dengan Pemuka2 Qurays. Saat itu, Sahabat yg buta tsbt dengan ikhlas berusaha menuntut ilmu kpd Nabi dengan niat ikhlas. Dan para pemuka Qurays belum tntu beriman. teguran tetap datang, pada

Semua akan Indah Pada Waktunya... Tasyabuh?

Larangan tasyabbuh edition.... "Semuanya Akan Indah pada Waktunya" ternyata kalimat tersebut dari BIBLE dan sudah menjadi syiar umum bagi kaum Nashrani (di Doa di nyanyian di Gereja). apakah kita akan menjadikan syiar mereka menjadi syiar kita sebagai umat Islam???? Insya Allah banyak kalimat dari Al Qur'an dan As Sunnah yang lebih baik dari perkataan tersebut. Salah satu contohnya adalah surat Fushilat ayat 30-31 atau Ali Imron yang berbunyi " wa saari'u ilaa maghfirotim mir Robbikum" ....dst. Eh kok ada yang beda di ayat tersebut? Yap, di sana TIDAK semuanya akan indah pada waktunya. Kita akan mendapatkan balasannya jika kita telah melakukan sesuatu terlebih dahulu (beriman, beramal, istiqomah dll) dan sudah dikehendaki oleh Allah. Jika tidak sependapat tidak apa-apa. Tapi bukankah kita lebih baik tidak atau berhati-hati untuk tidak bertasyabbuh? ------- ini bunyi kalimat tersebut di Bible...... "Ia membuat segala sesua

Status Tunangan

bukan bermaksud menggurui tapi, hanya curhat, Muncul keprihatinan akan status "tunangan" padahal status ini adalah syubhat, bukankah lebih baik kita meninggalkan yang syubhat? Jika sudah ta'aruf, bukankah lebih baik dirahasiakan sampai sudah pasti tanggal berapa? Yang dituntunkan mempublikasikan hanyalah setelah akad nikah. kurang dari itu malah akan mendatangkan fitnah, pra sangka, pintu menuju ke hal yang haram. dan status "menikah" padahal baru rencana, bukankah akan mendatangkan fitnah dan malah melegalkan orang pacaran via dunia maya (syubhat lagi)? dan yang terlebih lagi, status "suami istri" padahal baru sekedar pacaran. dan yang lebih tidak disetujui lagi adalah status "pacaran". ini sudah jelas medekati zina, kalau smpai kita sekarang berpacaran, apakah anak kita akan kita biarkan pacaran nanti? kalau kita biarkan pacaran, apakah kita akan membiarkan anak kita mendekati zina. dan apakah kita tahu akan seperti apa jaman an

Duhai Hati!

Duhai hati! Sudah kulang ulang nama Robbmu... Mana Getarmu? Apakah ini pertanda keras nya hati? Duhai hati! Sudah kuhadiri majlis ini Mana rasa tundukmu? Apakah ini pertanda ada kibr di Hati? Duhai hati! Apakah perlu kutangisi diri karena kerasmu? Apakah perlu sakaratul maut untuk menundukkanmu? Duhai hati....